Rabu, 07 Oktober 2009

SYI'AH = YAHUDI )* Bag. 2

BAGIAN II (SYIAH=YAHUDI)
Pengakuan tokoh-tokoh besar Syi’ah
Seorang ‘Ulama Syi’ah pada abad 3 H Abu Muhammad Al-Hasan bin Musa An-Nubakhti mengatakan dalam kitabnya “Firaq Asy-Syi’ah” : “Abdullah bin Saba’ adalah orang yang menampakkan cacian kepada abu Bakar, ‘Umar dan Utsman serta para sahabat, ia berlepas diri dari mereka dan mengatakan bahwa ‘Ali telah memerintahkannya berbuat demikian. Maka ‘Ali menangkapnya dan menanyakan tentang ucapannya itu, ternyata ia mengakuinya, maka ‘Ali memerintahkan untuk membunuhnya. Orang-orang berteriak kepada ‘Ali, “Wahai Amirul mukminin! Apakah Anda akan membunuh seorang yang mengajak untuk mencintai Anda, ahlul bait, keluarga Anda dan mengajak untuk membenci musuh-musuh Anda?” Maka ‘Ali mengusirnya ke Madain (ibukota Iran waktu itu). Dan sekelompok ahli ilmu dari sahabat ‘Ali mengisahkan bahwa Ibnu Saba’ adalah seorang Yahudi lalu masuk Islam dan menyatakan setia kepada ‘Ali. Ketika masih Yahudi ia berkata bahwa Yusa’ bin Nun adalah Washi (penerima wasiat) dari Nabi Musa ‘Alaihissalam -secara berlebihan- kemudian ketika Islamnya, setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ia mengatakan tentang ‘Ali sebagai penerima wasiat dari Rasulullah (sebagaimana Musa kepada Yusa’ bin Nun). Dia adalah orang pertama yang menyebarkan faham tentang Imamah ‘Ali, menampakkan permusuhan terhadap musuh-musuh ‘Ali (yang tidak lain adalah para Sahabat yang dicintai ‘Ali) dan mengungkap para lawannya. Dari sanalah orang-orang diluar Syi’ah mengatkan bahwa akar masalah “Rafdh” (menolak selain Khalifah ‘Ali) diambil dari Yahudi. Ketika kabar kematian ‘Ali sampai ke telinga Ibnu Saba’ di Madain dia berkata kepada yang membawa berita duka, “Kamu berdusta, seandainya engkau datang kepada kami dengan membawa (bukti) otaknya yang diletakkan dalam 70 kantong dan saksi sebanyak 70 orang yang adil, kami tetap meyakini bahwa dia (‘Ali) belum mati dan tidak terbunuh. Dia tidak mati sebelum mengisi bumi dengan keadilan.”
Demikianlah ucapan orang yang dipercaya oleh semua orang Syi’ah dalam bukunya “Firaq Asy-Syi’ah” [hal. 43-44. Cet Al-Haidariyah,Najef 1379 H]. Ucapan senada juga diungkapkan oleh Abu Umar Al-Kasysyi, ulama Syi’ah abad 4 H dalam bukunya yang tersohor “Rijal Al-Kasysyi” [hal. 101. Mu’assasah Al-A’lami. Karbala Iraq].
Kini setelah lebih dari seribu tahun sebagian Hakham (pemimpin ulama) Syi’ah mengingkari keberadaan sosok Ibnu Saba’ dengan tujuan supaya tidak terbongkar kebusukan mereka. Di antara yang mengingkarinya adalah Muhammad Al-Husain Ali Kasyf Al-Ghitha di dalam kitabnya “Ashl Asy-Syi’ah wa ashuluha.” Namun anehnya banyak sekali kitab-kitab Syi’ah yang mengukuhkan tentang keberadaan Ibnu Saba’ sebagai peletak batu pertama agama Syi’ah. Sebagian ulama Syi’ah kontemporer telah mengubah pola mereka dan mulai mengakui adanya tokoh Ibnu Saba’, setelah bukti tampak di depan mata mereka dan tidak bisa lagi mengelak. Mengelak harganya sangat mahal bagi mereka sebab konsekuensinya adalah menganggap cacat sumber-sumber agama mereka.karena itu Muhammad Husain Az-Zen seorang Syi’ah kontemporer mengatakan, “Bagaimanapun juga Ibnu Saba’ memang ada dan dia telah menampakkan sikap ghuluw (melampaui batas), sekalipun ada yang meragukannya dan menjadikannya tokoh dalam khayalan. Adapun kami sesuai dengan penelitian terakhir maka kami tidak meragukan keberadaannya dan ghuluwnya.” [Asy-Syi’ah wa At-Tarikh, hal. 213].
Kemiripan dua saudara kembar,Syi’ah dan Yahudi
Persinggungan antara aqidah Syi’ah dan aqidah Yahudi yang kotor itu bisa dilihat dari poin-poin berikut :
1. Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syi’ah mereka punya Al-Qur’an hasil kerajinan tangan mereka yakni “Mushaf Fathimah” yang tebalnya 3 kali Al-Qur’an kaum Muslimin.Mereka menganggap ayat Al-Qur’an yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh Sahabat menghapus sepuluh ribu lebih ayat
2. Yahudi menuduh Maryam yang suci berzina [QS. Maryam : 28], Syi’ah melakukan hal yang sama terhadap istri Rasulullah ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syi’ah) dalam “Tafsir Al-Qummi (II 34)”
3. Yahudi mengatakan, “kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja”. [QS. Al-Baqarah : 80] Syi’ah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syi’ah” sebagaimana tercantum dalam kitab mereka yang dianggap suci “Fashl Kitab (hal.157)”
4. Yahudi meyakini bahwa, Allah mengetahui sesuatu setelah tadinya tidak tahu, begitu juga dengan Syi’ah
5. Yahudi beranggapan bahwa ucapan “amin” dalam shalat adalah membatalkan shalat. Syi’ah juga beranggapan yang sama.
6. Yahudi berkata, “Allah mewajibkan kita lima puluh shalat” Begitu pula dengan Syi’ah.
7. Yahudi keluar dari shalat tanpa salam,cukup dengan mengangkat tangan dan memukulkan pada lutut. Syi’ah juga mengamalkan hal yang sama.
8. Yahudi miring sedikit dari kiblat, begitu pula dengan Syi’ah.
9. Yahudi berkata “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud”. Syi’ah berkata,” tidak layak Imamah iut melainkan pada ‘Ali dan keturunanannya”
10. Yahudi mengakhirkan Shalat hingga bertaburnya bintang-bintang di langit. Syi’ah juga mengakhirkan Shalat sebagaimana Yahudi
11. Yahudi mengkultuskan Ahbar (‘ulama) dan Ruhban (para pendeta) mereka sampai tingkat ibadah dan menuhankan.Syi’ah begitu pula, bersifat Ghuluw (melampaui batas) dalam mencintai para Imam mereka dan mengkultuskannya hingga di atas kelas manusia.
12. Yahudi mengatakan Ilyas dan Finhas bin ‘Azar bin Harun akan kembali (reinkarnasi) setelah mereka bedua meninggal dunia. Syi’ah lebih seru, mereka menyuarakan kembalinya (reinkarnasinya) ‘Ali, Al-Hasan, Al-Husain, dan Musa bin Ja’far yang dikhayalkan itu.
13. Yahudi tidak Shalat melainkan sendiri-sendiri, Syi’ah juga beranggapan yang sama, ini dikarenakan mereka meyakini bahwa tidak ada Shalat berjama’ah sebelum datangnya “Pemimpin ke-dua belas” yaitu Imam Mahdi.
14. Yahudi tidak melakukan sujud sebelum menundukkan kepalanya berkali-kali, mirip ruku. Syi’ah Rafidhah juga demikian.
15. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syi’ah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah.
16. Yahudi mengharamkan makan kelinci dan limpa dan jenis ikan yang disebut jariu dan marmahi. Begitu pula orang-orang Syi’ah.
17. Yahudi tidak menghitung Talak sedikitpun melainkan pada setiap Haid. Begitu pula Syi’ah.
18. Yahudi dalam syari’at Ya’qub membolehkan nikah dengan dua orang wanita yang bersaudara sekaligus. Syi’ahjuga membolehkan penggabungan (dalam akad nikah) antara seorang wanita dengan bibinya.
19. Yahudi tidak menggali liang lahad untuk jenazah mereka. Syi’ah Rafidhah juga demikia.
20. Yahudi memasukkan tanah basah bersama-sama jenazah mereka dalam kain kafannya demikian juga Syi’ah Rafidhah.
21. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syi’ah Rafidhah mengatakan,”tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.
[kitab Badzl Al-majhud fi Itsbat musyabahah Ar-Rafidhah li Al-Yahud , oleh Abdullah Al-jamili]
Ini adalah setetes air dari luasnya samudra tentang kemiripan mereka dengan Yahudi, karena sesungguhnya Syi’ah merupakan aqidah campuran dari Yahudi, Nashrani, Persi (Majusi), Romawi dan Hindu. Mereka aduk unsur-unsur itu bagaikan adonan lalu dituangkan dalam satu cetakan kemudian diletakkan dalam suatu kemasan dan disajikan dengan nama “Syi’ah”.Maka jelaslah sudah, sebagaimana jelasnya mentari yang tak diselimuti awan bahwa “ Syi’ah adalah Yahudi dan Yahudi adalah Syi’ah”. Akan lebih jelas lagi bagi Anda tentang apa dan bagimana Syi’ah dalam andilnya menghancurkan Islam Serta membuka jalan bagi musuh-musuh Islam jika Anda menyimak seri-seri selanjutnya tentang Syi’ah.
Nantikan seri : “Mengenal Agama Syi’ah” berikutnya yang berisikan:
• “Menyelami gelapnya aqidah Syi’ah”
• “Kawin Kontrak, Taqiyah. ritual kaum Syi’ah”
• “Tikaman Syi’ah terhadap Sahabat”
• “Syi’ah, membuat kita tertawa, marah dan menangis”
• “Salafiyyin Rabbani menelanjangi Syi’ah”
• “Syi’ah di Indonesia. Studi tokoh, gerakan dan media dakwah mereka”
• “Bahaya taqrib (Pendekatan Sunnah-Syi’ah)”
Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi “Asy-Syi’ah minhum ‘alaihim”
)* Kami angkat judul ini tatkala saudara-saudara kami di Palestin bersimbah darah karena kekejian Yahudi. Berjihad dan bersabarlah Palestin!!! Sesungguhnya kematian di atas Tauhid dikarenakan mesin perang Yahudi balasannya Taman Surga, sedang kematian karena Racun Yahudi yang bernama "SYI'AH" balasannya jahannam.

3 Komentar:

Blogger Yuga Eko berkata...

tetap semangat untuk promosiin blog yah. biar banyak yang baca

8 Oktober 2009 pukul 01.24  
Blogger Turfa berkata...

Terima kasih.

9 Oktober 2009 pukul 23.39  
Blogger Unknown berkata...

"Kenapa sih sesama Islam kok saling benci, dengki, marah?"
katanya Islam agama rahmat, lalu mengapa kamu dengan orang seimanmu kok saling benci?
Berarti cara beragamamu belum benar, contohlah Nabimu Muhammad SAW.
semoga semua makhluk diberi cahaya oleh Tuhan.

5 September 2010 pukul 09.27  

Posting Komentar

<< Home